judul di atas sebenernya adalah respon dari sebuah perilaku menjengkelkan yang sangat sering kita temui di jalan. terutama saat di lampu merah.aku yakin kalo hampir semua dari kita pernah mengalaminya.
diklakson dari belakang, ya, diklakson dari belakang. sebenernya bukan hal besar yang perlu diributkan, tapi kalo hampir tiap hari ketemu, sepertinya menyebalkan sekali. kejadian ini biasanya terjadi sesaat setelah lampu hijau traffic light kembali menyala setelah sebelumnya berhenti karena giliran lampu merah yang nyala.
yang aku tidak tahu, pertemuan kita dengan situasi ini adalah sebagai pengklakson ato yang diklakson. kalo kebetulan kamu sebagai yang diklakson, aku yakin kamu pasti sama jengkelnya denganku. tapi kalo kamu sebagai pengklakson, aku tidak tahu apa motivasimu.
hanya satu hal yang aku pengen kamu -para pengklakson di lampu merah- tahu, bahwa kita semua juga ingin cepat, tapi kan kita musti permisif dengan kondisi jalanan atau kondisi kesiapan yang pengendara yang di depan untuk segera bereaksi cepat dengan pergeseran lampu merah ke hijau.lagian, berapa lama sih harus menunggu bergerak? dua, tiga, empat, lima detik!!! ha mbok ya sabar.....
keyakinanku yang lain, kalo suatu saat kalian-para pengklakson di lampu merah- berada di depan, dan kebetulan meleng pas lampu hijau sehingga menyebabkan diklasoni dari belakang, kalian pasti jengkel juga.