siang itu, 4 juni 2007 jam sembilanan pagi, di atas Prameks menuju Jogja
setelah semalaman karaokean ma Sita dan teman-teman Niaga-nya, paginya musti balik Jogja buat bekerja.karena naik dari stasiun Balapan, maka aku masih leluasa milih tempat duduk. di stasiun berikutnya, banyak sekali penumpang yang naik dan musti berebut untuk mendapatkan tempat duduk. tiba-tiba duduk di sampingku seorang bapak dengan membawa satu kardus besar dan sebuah tas besar. sebuah senyuman terlempar untuknya. setelah semua penumpang naik dan beberapa berdiri, ada seorang perempuan muda, awal duapuluhan naik dan menggantikan tempat duudk si bapak. ternyata sang bapak mencarikan tempat duduk buat anak perempuannya agar si anak tidak perlu berdesakan dan berebut dengan penumpang lainnya.
dari yang kutemui, mengingatkanku pada yang kualami sekitar 12-15 tahun yang lalu.
setiap minggu sore, aku balik ke Solo, dan pasti bis yang kutumpangi selalu penuh karena cah-cah mBatu banyak yang sekolah di Solo, dan bis ke Solo yang jadi favorit adalah yang berangkat antara jam 3 atao jam 4 sore karena sampe solo nggak terlalu malem. saat-saat berebut tempat duduk itu, biasanya aku tenang-tenang aja, karena bapakku pasti yang merebutkan tempat duduk untukku :) dan peristiwa ini berlangsung beberapa tahun, hampir sepanjang aku sekolah di Solo, saat itu kupikir biasa saja yang dilakukan bapakku untukku. tapi pagi itu aku merasa bahwa yang dilakukannya sangatlah istimewa.
hal lain yang masih beliau lakukan untukku sampai saat ini adalah selalu mengatarku ke bis setiap aku hendak pulang ke Jogja, mengatarku dan menunggui sampai bis yang kutumpangi benar-benar hilang dari pandangannya dan itu sudah dia lakukan 15 tahun di setiap kepulanganku. dan semua begitu istimewa sejak hari itu, di atas Prameks.
*) suwun nggih Pak, Buk.
Thursday, July 12, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment