Saturday, March 10, 2007

naik andong bikin sedih

semingguan yang lalu, aku iseng berangkat kerja naik andong sampai setengah jalan. abis itu sambung naik bis kota.
biasanya kalo naik andong tu nyatai, ngobrol dengan sesama penumpang ato dengan kusirnya. tapi pagi ini, aku naik andong tanpa bisa santai sedikitpun. sepanjang jalan aku was-was mikirin kudanya. sepanjang jalan, kuda itu dipukul terus sama kusirnya, mana kudanya kecil dan kurus. tampak dipunggung kuda itu bekas luka dan berdarah. bukti bahwa kuda itu tiap hari dipukul saat menjalankan tugasnya mencarikan pak kusir itu duit.
tidak berhenti sampai disitu, selang tiga hari kemudian, aku berangkat kerja naik bis kota. dari jendela bis yang kutumpangi, aku melihat pasangan kusir dan kuda itu lagi, masih dengan luka dipunggung kuda itu, dan cemeti si bapak kusir masih setia mampir di luka yang semakin menganga itu.
ironis, betapa seekor binatang yang membantu mencarikan rejeki untuk makan tiap hari, masih ditambah dengan siksaan. tapi apakah itu memang naluri kemanusiaan kita untuk selalu tidak merasa puas? padahal, dalam kasus pak kusir tadi, saya perlu menanyakan, apakah dia sudah menjalankan kewajibannya dengan benar? memberi makan yang layak misalnya. tapi ah, aku saja yang terlalu sentimentil kali ya, menurutmu?

No comments: